Minggu, 02 Februari 2014

Bagaimana supaya terwujud PAKEM?



Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru agar tercipta pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.


Agar siswa aktif!

  1. Guru bersahabat dan bersikap terbuka.

Akrab, murah senyum, menyapa nama, dan menepuk pundak adalah beberapa teknik untuk menunjukkan bahwa guru bersahabat dengan  siswa. Jika perlu guru dapat memulai pembicaraan informal dengan topik-topik yang sedang trend di mata anak-anak. Sering berinteraksi dan terjun ke kelompok-kelompok bahkan duduk di bangku kerja kelompok siswa menunjukkan guru yang akrab. Sebaliknya jika guru duduk dibelakang meja dan ragu-ragu untuk berinteraksi dengan siswa akan memberikan kesan kurang bersahabat dan mengambil jarak. Umumnya hal ini menyebabkan siswa menjadi takut untuk aktif di kelas. Sikap terbuka dan apa adanya juga merupakan indikator guru bersahabat. Sebagai manusia biasa guru juga mempunyai kekurangan dan keterbatasan. Terbukalah kepada siswa termasuk ketika kita tidak mengetahui sesuatu

  1. Guru mengajukan pertanyaan yang mengundang banyak jawaban siswa.

Pertanyaan yang seharusnya diajukan oleh guru adalah pertanyaan-pertanyaan yang mengundang banyak jawaban dari siswa. Sebagai misal guru dapat membawa sesuatu yang ditaruh dalam kotak, lalu siswa diminta menduga apa yang dibawa oleh guru tersebut? Kegiatan semacam ini akan mengundang banyak jawaban sehingga banyak siswa yang terlibat atau berpendapat di kelas. Perlu pula diketahui bahwa pertanyaan tertutup yang diajukan guru di kelas dapat menyebabkan siswa takut untuk berpartisipasi di kelas


  1. Guru merespon dan menghargai semua jawaban siswa.

Setiap jawaban siswa hendaknya diberikan reward oleh guru sungguhpun jawaban tersebut sesungguhnya kurang mengena. Reward dapat berupa ucapan, acungan jempol, atau tepukan di pundak. Dalam hal ini guru juga perlu memberikan balikan yang positif dan toleran terhadap jawaban yang kurang tepat. Respon positif guru akan mengembangkan motivasi tersendiri bagi siswa.

  1. Guru membantu siswa menyelesaikan tugas

Kadang-kadang seorang siswa atau sekelompok siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas. Guru perlu tahu dan memberikan jalan keluar agar siswa atau kelompok siswa tersebut tidak tertinggal dari yang siswa yang lain.


Agar siswa Kreatif!

  1. Guru membangun lingkungan belajar yang kreatif

Sikap dan tindakan kreatif dapat didorong dengan lingkungan sekitar yang kreatif pula. Guru dapat mendorong kreativitas siswa dengan cara membangun lingkungan kelas yang kreatif. Pemanfaatan bahan-bahan bekas sebagai piranti kelas, pemajangan hasil karya siswa, majalah dinding merupakan beberapa teknik merangsang kreativitas siswa. Mencari sisi positif dari setiap karya siswa akan memotivasi mereka menjadi lebih kreatif

  1. Guru memberi kesempatan siswa menghasilkan karya atau menuangkan kreativitas

Tugas mandiri dapat diberikan kepada siswa untuk menuangkan ide-ide kreatifnya utamanya dalam bentuk hasil karya siswa. Kualitas dan kreativitas ini akan muncul manakala guru juga mampu memberikan tugas yang sifatnya terbuka, tugas yang hasilnya antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya tidak seragam. Maksudnya topik dan tema bisa sama namun penuangan gagasan tidak dibatasi sehingga hasil karya siswa beragam penampilannya. Contoh: siswa menempelkan gambar hewan yang digunting dari majalah dan memberikan komentar terhadap bagian-bagian tubuhnya.

  1. Guru menghargai dan memajangkan hasil karya siswa.

Ketika siswa menghasilkan karya tertentu, guru dapat memberikan umpan balik yang meningkatkan harga diri positif mereka. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan memberikan komentar positif “ mengapa kamu pilih warna itu?”, “ Ini menarik sekali, bagaimana penjelasannya?”, “ Mengapa kamu berpendapat seperti ini?”. Lebih lanjut menayangkan atau memajangkan hasil karya siswa merupakan salah satu bentuk penghargaan terhadap hasil karya siswa.

Agar pembelajaran efektif !

  1. Guru memberikan tugas dengan jelas.

Memberikan tugas dengan jelas merupakan salah satu faktor penting agar pembelajaran berjalan dengan efektif. Seringkali kita tidak menyadari bahwa tugas-tugas yang kita berikan belum dipahami sepenuhnya oleh siswa. Hal ini akan berakibat tugas tidak terselesaikan dengan baik, siswa salah mengerjakan tugas ataupun siswa perlu penjelasan lanjutan. Semuanya ini akan berakibat skenario yang direncanakan terganggu. Khusus mengenai kegiatan-kegiatan yang berurutan atau bertahap, sebaiknya guru mempersiapkan LKS yang dapat membantu siswa menyelesaikan tugas dengan baik.

  1. Guru memperhatikan waktu.

Setiap kali guru memberikan tugas misalnya untuk eksplorasi atau persiapan diskusi, guru perlu menentukan batas waktu. Penentuan batas waktu ini maksudnya agar siswa dapat menyelesaikan kerja tepat pada waktunya. Penting juga untuk mengingatkan siswa tinggal berapa waktu yang masih tersedia. Bagaimana jika siswa belum selesai ketika waktu sudah habis atau siswa selesai sebelum waktunya habis? Guru dapat mendeteksi hal ini dan berperilaku sedikit luwes asalkan pada batas-batas yang tidak mengganggu efektivitas pembelajaran.

  1. Guru memanfaatkan sumber belajar dan media belajar yang tepat. .

Sebagaimana telah diketahui, siswa lebih mudah memahami konsep jika guru melibatkan siswa pada pengalaman nyata (bukan sekedar verbalistik). Oleh karenanya, guru haruslah cermat dan kreatif dalam memanfaatkan sumber belajar dan media belajar khususnya yang terdapat di sekitar sekolah. Perlu pula digaris bawahi bahwa media pembeajaran tidak harus peralatan laboratorium yang standar. Banyak peralatan rumah tangga yang dapat dimanfaatkan sebagai media belajar bagi siswa.

  1. Guru mengakomodasi gaya belajar siswa ketika presentasi

Ketika guru mengarahkan atau menjelaskan sesuatu kepada siswa, guru hendaknya mengingat bahwa siswa-siswa memiliki kecenderungan gaya belajar yang berbeda-beda yakni tipe visual, tipe auditif dan tipe kinestetis. Karenanya penting bagi guru untuk memberikan pengalaman belajar yang berimbang dan melibatkan gaya belajar semua tipe. Penggunaan metode ceramah saja misalnya akan merugikan siswa yang memiliki gaya belajar visual dan kinestetis.

  1. Guru mengelola kelas dengan baik

Pengelolaan kelas juga menjadi unsur yang berpengaruh dalam mencapai efektifitas pembelajaran. Dalam kelas yang dikelola dengan baik, perilaku siswa terkendali karena kesadaran siswa mengikuti kesepakatan atau aturan internal yang telah disepakati bersama. Jadi siswa tertib mengikuti jalannya proses pembelajaran karena kesadaran bukan karena takut kepada guru.

Agar pembelajaran menyenangkan!

  1. Guru tampil semangat, antusias, dan gembira

Penampilan guru merupakan faktor utama terciptanya suasana pembelajaran yang menyenangkan. Guru yang murah senyum, antusias dan gembira akan membangkitkan suasana aman bagi siswa. Untuk yang memiliki kesulitan mengenai hal ini, nyanyian dan yel-yel kelas mungkin dapat membantu menciptakan tampilan yang lebih bersahabat

  1. Guru menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.

Salah satu indikator suasana pembelajaran yang kondusif adalah jaminan rasa aman secara psikologis. Balikan positif dari guru, komentar yang toleran terhadap pendapat yang kurang tepat, serta “tidak ada ide yang jelek” merupakan beberapa contoh suasana yang menjamin rasa aman siswa untuk berpartisipasi di kelas.

  1. Guru memanfaatkan energizer dan humor. .

Bagaimanapun baiknya pembelajaran dilaksanakan, kadangkala siswa juga mengalami kejenuhan. Pada saat ini guru dapat menampilkan game atau energizer sehingga kelas menjadi segar kembali. Ice breaker juga dapat dimanfaatkan umumnya untuk memecahkan kebekuan suasana ketika peralihan dari satu pelajaran ke pelajaran yang lain. Akan lebih baik juka guru mampu menyelipkan humor-humor ringan di sela-sela pembelajaran atau presentasinya.



1 komentar:

  1. Casino queen games review : casinoland.jp
    Casino Queen games review and news about the top casinos, 샌즈카지노 games, casino, games, casino, bonuses, promotions and many other  Rating: クイーンカジノ 8.4/10 · 제왕카지노 ‎Review by CasinoRange™

    BalasHapus